Wisata Malam

Malam ini tanggal 26 mei, ada kegiatan yang berbeda pada jadwalku. Ya hari ini saya diajak temen melihat langsung perayaan hari waisak umat budha (ga ikut ngrayaken loh ya) #sekedar ingin tahu saja. Cerita dimulai ketika waktu menunjukkan pukul 14.30 kami berkumpul di salah satu kosan temen kami. Ada ber delapan yang ingin ke Borobudur waktu itu. Setelah beberapa menit saling menunggu akirnya pukul 15.00 kami berangkat menggunakan motor. Sampai disana sekitar pukul 16.30, begitu padat orang berlalu lalang dan jalan pun padat merayap. Sungguh antusiasnya masyarakat lokal maupun turis yang berdatangan untuk menyaksikan pelepasan lampion. Sekitar pukul 17.00 kami baru berhasil memakirkan kendaraan dan sehabis itu kami menelusuri jalan yang padat untuk mencari masjid untuk menunaikan sholat Asar. Kami istirahat sejenak dimasjid setelah sholat kemudian kami mencari tiket masuk ke Borobudur namun ada informasi bahwa persediaan tiket habis. Tapi untung dari salah satu teman kami mendapat informasi bahwa kami dapat masuk secara gratis di gerbang 7 pintu masuk Borobudur. Sebelum itu kami mencari tempat untuk mengisi perut terlebih dulu. Akhirnya kami menepi disebuah warung pecel dan disitu kami bersanti untuk menikmati hidangan yang ada. Serasa sudah bugar kembali kami menuju pintu gerbang 7, setelah sampai sana sudah banyak ratusan orang mengantri didepan pintu gerbang masuk. Antrian orang-orang membuat jalanan semakin padat. Dan suasana diperparah ketika rintikan hujan turun secara perlahan. Namun orang-orang tetap setia menunggu pintu masuk dibuka. Banyak dari mereka menyerukan “buka pintunya” wah wah suasana semakin riuh seperti orang berdemo. Akhirnya sekitar pukul 18.05 pintu masuk dibuka namun tidak terbuka lebar hanaya muat untuk dua orang saja. Jadi orang-orang pun berebut masuk duluan,akhirnya kami pun perlahan mendesak kedepan dan mampu masuk kekawasan Borobudur. Setelah itu kami semua harus melewati pintu x-ray dan hanya satu pintu untuk ratusan orang. Kami bergegas mencari mushola untuk ibadah sholat magrib dulu #biar hati tenang. Kami berjalan-jalan mencari spot yang bagus untuk mengambil foto. Ketika itu kondisi Borobudur dengan lampu sorotnya dari kajauhan begitu indah Sehabis itu kami berjalan menuju pintu x-ray kedua #menuju panggung utama acara waisak di depan candi Borobudur. Disitu kami mengantri lagi untuk dapat masuk kedalam. Akhirnya sebuah panggung dengan patung dan pernak – perniknya tertata rapih dan gemerlap. Banyak orang menyiapkan camera-camera untuk mengabadikan acara perayaan waisak tersebut. Kami semua menunggu acara dimulai hingga pada pukul 20.00 acara pun dimulai dengan sambutan dari panitia kemudian oleh Bapak Gubernur Jawa Tengah dan Menteri Agama. Namun keadaan menjadi tidak kondusif karena waktu acara dimulai rintikan hujan turun. Orang-orang menjadi tidak focus ada yang berteduh ada yang memakai jas hujan dan payung. Acara pun mulai tidak menarik karena hujan turun semakin deras danlebih parah acara pelepasan lampion ditiadakan karena kondisi yang tidak mendukung. Ribuan orang-orang berbondong keluar dari halaman utama Borobudur dengan berbasahan, niat ingin melihat pertunjukan yang menarik namun yang ada malah melihat orang hujan-hujanan #wah kecewa tapi mau apalagi

No comments:

Post a Comment

SSH Server di Debian

SSH singkatan dari secure shell dan merupakan cara untuk terhubung ke mesin remote. SSH *nix sangat populer di kalangan pengguna karena ked...